Malam hari, suara percikan air hujan mulai terdengar, tiba-tiba suara telepon berbunyi memenuhi ruangan yang suni dan sepi. Reno 19 thn, mahasiswa akademi komunikasi, sedang duduk di meja belajar dalam kamarnya, ia sedang mengerjakan tugas Sinopsis. Suspend Thriller dari dosennya, Reno berhenti menulis dan Bergegas mengangkat telepon, ya telepon salah sambung. Di Ruangan yang redup, hanya di terangi lampu yang ada di meja belajarnya, Reno terus memutar otak, mencari insiprasi agar tulisannya dapat terselesaikan. Sedang asik berimajinasi tiba-tiba terdegar suara gaduh dari ruangan sebelah kamar Reno, suara yang benar-benar menggangu telinga. Merasa terganggu dengan suara tersebut, Reno memilih mencari tau, iya mendengarkan sekali lagi, merapatkan diri ke dinding pemisah kamar,suara itu sangat menyeramkan, terdengar suara jeritan, akibat tajamnya celurit merobek kulit. Reno mulai panik dan ketakutan, ia tidak bisa diam dan bergegas keluar kamar, memeriksa kamar sebelah, ia ingin memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa di kamar sebelah.Sesampainya di depan kamar kakaknya, keadaan berubah sepi, seperti tidak terjadi apa-apa, Reno pun lega dan berfikir ini halusinasi saja, mungkin karna terlalu lelah memikirkan ide kreatif untuk tugasnya.Reno berjalan kembali menuju kamarnya. Ketika ingin membuka pintu kamarnya tiba-tiba suara gaduh itu kembali terdengar, kali ini terdengar jelas di lorong belakang Reno. Sontak Reno terlihat kaget, dan langsung menoleh ke belakang. Di ujung lorong terlihat jelas bayangan seseorang sedang di aniaya, Reno sangat panik, Reno berlari ke arah bayangan tersebut,, namun ketika Reno sampai ternyata hanya ada boneka harimau besar yg sangat lusuh tersandar di belakang dinding, lagi lagi Reno merasakan efek lelah.Kesal dengan segala ketidak pastian, Reno memilih kembali ke kamarnya, iya duduk di kasur sambil menopang kepalanya, sesekali mengambil minuman yg ada di meja. Mulai merasa sedikit tenang, Reno berjalan menuju meja untuk melanjutkan tugas sinopsis thriller.Raut muka Reno tiba-tibaberubah, tangan bergetar mengikuti alunan goresan tinta, keringat mulai terlihat di wajah Reno. Ia terus menulis, menulis dan menulis, fikiran Reno mulai tidak senada, ia sadar ada seseorang di belakangnya, orang itu semakin mendekat,Reno tetap menulis, semakin dekaaatttttt, dekkaaattt dan .....Reno terbunuh dengan tragis... Dengan wajah berlumuran darah tergeletak di meja tepat di dekat pajangan harimau favoritnya.Kamera menuju ke tulisan yang Reno buat, semua adegan tadi ada di tulisan Reno, secara tidak sadar Reno mengalami kejadian yang dia rancang untuk ide tulisan