Cerita ini berawal dari putri seorang politikus yang berwatak keras kepala. Ia sangat membenci pelajar sejarah, suka berfoya-foya dan membeli barang import sehingga ketika ia mendapat hadiah baju batik dari ayahnya, ia marah dan membuangnya. Baju tersebut kemudian dipungut oleh seorang pemulung yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. Bermula dari perncarianya akan batik yang telah dibuangnya ia kemudian berkenalan dengan pemulung itu. Dari situ, ia belajar untuk menghargai negeri Indonesia dan betapa pentingnya rasa nasionalisme.